Sebelumnya Foto Anaknya yang telah membuat marah seluruh dunia.
Ayah dari seorang anak laki-laki Suriah yang ditemukan terdampar tak bernyawa di sebuah pantai di Turki menggambarkan saat-saat mengerikan ketika kapal yang ditumpangi keluarganya tenggelam saat berupaya mencapai Eropa.
“Saya mencoba untuk menyelamatkan anak-anak saya,” ungkap Abdullah al-Kurdi, yang istri dan dua anaknya meninggal dalam kecelakaan itu, kepada Rozana FM, stasiun oposisi Suriah, sebagaimana dilansir oleh Al Bawaba.
Foto anaknya yang berusia 3 tahun yang terdampar di tepi kota Bodrum Turki telah memicu keterkejutan dan kemarahan.
“Saya memegang mereka berdua saat perahu terbalik, tapi gelombang tinggi pertama membunuh anak tertua saya, Galip, dan kemudian satu ombak lagi mengambil anak bungsu saya,” kata ayah itu terisak dalam duka yang sangat dalam. Istrinya Rehan juga meninggal dalam kecelakaan itu.
Foto-foto dari Aylan Kurdi muncul di halaman depan surat kabar di seluruh dunia, menyoroti skala krisis kemanusiaan yang diciptakan oleh perang Suriah, yang telah memaksa lebih dari 4 juta orang melarikan diri ke luar negeri, terutama ke Turki, Libanon dan Yordania.
Foto-foto itu juga memicu perdebatan di Eropa tentang apakah pemerintah melakukan cukup upaya untuk mengatasi krisis pengungsi. Ribuan migran telah meninggal di laut ketika mencoba untuk mencapai Eropa. Sebagian besar kematian itu terjadi di Mediterania.
“Kami mencoba beberapa kali tapi upaya kami gagal karena kami tertangkap oleh Penjaga Pantai Turki,” kata Abdullah al-Kurdi, yang bekerja sebagai penata rambut di Suriah, mengatakan kepada stasiun radio oposisi Suriah.
“Kali ini aku berhasil, melalui bantuan adik saya dan ayah saya dengan membayar jaminan sebesar 4.000 Euro untuk melakukan perjalanan ini,” katanya.
Media Kanada melaporkan bahwa keluarga Kurdi ingin bergabung dengan adik al-Kurdi di Vancouver tapi tidak bisa mendapatkan visa.
Sang ayah mengatakan kapal kecil dengan panjang 5 meter itu menghantam perairan berombak besar dalam perjalanan.
“Tiba-tiba kami melihat penyelundup Turki melompat ke laut dan kami ditinggalkan di kapal dan berjuang sendiri untuk menyelamatkan hidup kami,” katanya. “Saya bertahan tiga jam di laut sampai penjaga pantai Turki datang.”
Pada saat itu, keluarganya sudah mati. Turki telah menangkap empat orang sehubungan dengan operasi penyelundupan.
Sumber : Arrahmah.com, 4/9/2015
Silakan Copy Artikel yang ada di sini, tapi cantumkan sumbernya http://akhwatmuslimahindonesia.blogspot.com/
0 komentar:
Posting Komentar